Isyarat, Atau Aba - Aba, Atau Kode Dalam Touring

Kode atau Isyarat dalam touring sangatlah penting terutama sebagai bentuk komunikasi saat kita berkendara dalam keadaan touring atau konvoi.
Terutama untung memberitahukan suatu keadaan tertentu. Seperti ; Darurat, Bahaya, Rintangan Dan lainnya.
Dan diterapkan tidak hanya untuk petugas touring saja, namun semua anggota touring dari depan hingga belakang, dari awal Sampai Akhir rute. Demi keselamatan bersama saat touring berlangsung.
Berikut sedikit Isyarat Touring yang Perlu dipahami semua Rider.


1. Start Engine ( Nyalakan Mesin )
2. Rintangan Disisi Kanan
3. Rintangan Disisi Kiri
4. Rintangan Di Dua Sisi (Kiri - Kanan)
5. Belok Kanan
6. Belok Kiri
7. Membentuk Satu Barisan
8. Membentuk Dua Barisan














9. Membentuk Formasi Zig Zag














10. Ikuti Saya
11. Lewati Saya
 


12. Kendaraan Dipercepat













13. Kendaraan Diperlambat














14. Berhenti







Jarak Dalam Hitungan Waktu



Formasi Dalam Touring
1. Formasi 1 Satu Barisan (Kiri)
2. Formasi 2 Zig Zag (Tengah)
3. Formasi 3 Dua Barisan (Kanan)

Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang mengacu dari Divisi Humas Mabes Polri.
Hand Code (Gunakan hanya Tangan Kiri)
1. Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood.
2. Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom.
3. Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom.
4. Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet).
5. Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point) .
6. Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk.
Foot kode (Kode Kaki)
1. Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri.
2.Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan.
3. Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api.
Horn Code (Kode Klakson)
1. Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); Tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper).
2. Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop.
3. Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood.
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya.
Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak